

UKRI – Is there anyone so wise as to learn by the experience of others? Kata penulis dan filsuf asal Perancis, Voltaire
Apakah ada orang yang begitu bijaksana untuk belajar dari pengalaman orang lain? yaa selain pepatah bahwa pengalaman adalah guru terbaik ternyata belajar dari pengalaman orang lain tidak kalah pentingnya untuk menambah pengetahuan, kita dapat mendapatkannya hanya dengan memulai pertanyaan dan mendengarkan jawaban dari orang-orang disekitar kita tanpa memelurkan biaya.
Dalam kesempatan ini kita akan sedikit berbincang dengan Putri Arafatil Huda Mahasiswi Ilmu Komunikasi Angkatan 2015 yang pernah Mengikuti Study Comparative ke 3 Negara secara gratis.
Reporter : “Hallo Putri, Apa Kabar?”
Putri : “Alhamdulilah baik hehe”
Reporter : “Lagi santai kan, gak keberatan kan kalo pengalaman studinya dijadiin bahan tulisan?”
Putri : “Aduh gak salah initeh milih putri? siap deh hehe”
Reporter : ” Gak salah ko put hehe, waktu itu pergi dari UKRI tanggal berapa?”
Putri : “Tanggal 26 Maret 2018 – 31 Maret 2018, 7 hari”
Reporter : “Bisa diceritain pengalaman waktu ikut study ke 3 negara”
Putri : ” Dulu aku ikut Study Comparative di 3 Negara yaitu Malaysia, Singapore dan Thailand dengan program International class dan Market Research. Diikuti oleh berbagai Universitas yang ada di Indonesia, kalo untuk dari bandung sendiri yaitu dari UIN SGD, UPI, Telkom University, dan saya membawa nama UKRI. International Class dilaksanan di Universitas Kebangsaan Malaysia, Market Research dilakukan di Singapore, dan visit kampus Prince Of Songkhla University, Thailand.”
Reporter : “Pengalaman waktu International Class di Malaysia giamana?”
Putri : “Di Malaysia dengan suasana dan budaya hampir sama dengan di Indonesia, pada saat mengikuti International class tentunya salah satu pengalaman pertama aku, dimana kita berinteraksi, seminar dan kegiatan lainnya bersama teman-teman yang berasal dari negara Malaysia dan negara asing lainnya. Dalam interakasi tersebut kita full menggunakan bahasa inggris dan juga disini kita bisa sharing langsung dengan ketua persatuan pelajar Indonesia (PPI) yang ada di Malaysia. Kita sharing tentang bagaimana mendapat beasiswa di Malaysia.”
Dokumentasi ketika mengikuti International Class
Reporter : “Kalo waktu di Singapore?”
Putri : “Waktu di Singapore aku ngeliat ini negara luar biasa bersihnya dan masyarakatnya disiplin, dimana selama disana enggak pernah melihat sampah satupun dijalan, memang pada saat masuk ke negara tersebut, putri dikasih tau bahwa tidak boleh membuang sampah sembarangan karena pasti akan didenda dimana cctv dipasang disetiap sudut kota, jadi kebiasaan-kebiasaan kita orang Indonesia yang suka membuang sampah sembarangan di singapore bisa dibbilang merupakan perbuatan “dosa besar”. Nah pas Market Reseach , aku bersama teman-teman berinteraksi dengan turis dan juga penduduk disana dimana kita memperkenalkan produk yang saya bawa pada saat saya melakukan Bussinnes Competition , disitu sebagai ujian mental, ilmu dan skills team sebagai pembisnis itu seperti apa.
Reporter : “Untuk di Thailand?”
Putri : “Pada saat mengunjungi Prince Of Songkhla University putri ngalamin kesulitan komunikasi karena kendala bahasa, rata-rata orang Thailand tidak bisa bahasa Melayu ataupun bahasa Inggris. Jadi ketika berinteraksi kita lebih banyak menggunakan bahasa tubuh. Ada Hal unik yang belum bisa putri lupain yaitu bertemu dengan ciri khas Tahiland yaitu lady boy. Makanan-makan yang super enak membuat putri betah berada disini hehe.”
Reporter : “Pendapat tentang 3 Negara yang dikunjungi?”
Putri : “Sistem kampus di tiga negara yang sudah memakai standar internasional, ragam budaya, dan juga tata kota yang luar biasa apik, disiplin dan indah.”
Reporter : ” Pengalaman yang bisa dibagikan ke teman-teman lain?”
Putri : “Banyak pengalaman, wawasan yang putri dapet, khususnya teman baru yang sama-sama berasal dari Indonesia. Ternyata teman-teman di Indonesia yang berasal dari berbagai kota dan berbagai universitas berbagi banyak ilmu tentang bagaimana mereka menjalankan kehidupan kampusnya. Walaupun baru kenal selama 7 hari, pada saat pulang menuju Indonesia disitu kita nyanyi bareng, sedih bareng, nangis bareng karena ngerasa berpisah dengan keluarga baru putri temuin.
Reporter : “Sejak kapan terpikirkan bisa study ke luar negeri?”
Putri : “Bisa dibilang putri termasuk orang yang telat sadar impian, jadi pada saat semester V impiannya baru terbangun untuk bisa pergi ke luar negeri. Dari situ putri bangun mindset bahwa aku harus ke luar negeri dan karena mimpi itulah putri mengikuti program ini dengan semua biaya ditanggung oleh penyelenggara alias gratisss dan sampai saat ini putri masih punya mimpi untuk meneruskan S2 saya di negara Korea Selatan.
Reporter : “Ada pesan / tips buat mahasiswa UKRI ?”
Putri : “Tips untuk mahasiswa UKRI khususnya yang masih berada di semester awal ini kesempatan buat temen-temen untuk explore pengalaman, jangan males cari info seminar, jangan takut untuk ambil kesempatan. Jangan takut untuk bermimpi, beranilah untuk bermimpi, satu kalimat yang selalu aku yakini yaitu “man jada wa jada”, barang siapa yang bersungguh-sungguh pasti dapat.” (SHR)