

UKRI – Berawal dari sebuah keiginan sekelompok Mahasiswa dalam kondisi yang serba terbatas hingga memaksa pemikiran, semagat juang dan obsesi yang berada dalam kukungan hati untuk dapat mengekspresikan segala bentuk seni. Dengan tekad yang kuat maka tercurahlah setitik ide untuk mendirikan sebuah Organisasi yang dapat menyalurkan bakat dan minat tersebut, yang pada tanggal 5 Mei 1991 di Institut Teknologi Adityawarman (ITA) yang saat itu beralamat di Jl. LL. RE. Martadinata yang sekarang menjadi Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI), Jl.Terusan Halimun no. 37 Bandung.
Dengan beranggotakan kurang lebih 30 Mahasiswa ITA pada masa pendirian Teater Lima Wajah, mereka mampu memberikan rasa simpatik dan respon yang baik bagi para civitas akademika ITA. Dengan berbekal dari suatu rasa simpatik dan respon yang baik, pendiri mulai berkontrentasi penuh dalam upaya memajukan Teater Lima Wajah khususnya dan Kampus UKRI hingga sekarang. Teater Lima Wajah (TLW) melalui kegiatan Resital Study Teater Lima Wajah (STIA) tahun 2018, kembali menampilkan sebuah sarana hiburan dan edukasi (Edutaiment) dalam pementasan drama “Dukun – dukunan “ adaptasi Puthut Buchori dari naskah “ Dokter Gadungan “ karya Moliere yang disutradarai oleh Maulana Yusup.
Naskah “ Dukun – dukunan “ menceritakan tentang seorang istri yang sudah membanting tulang melakukan berbagai macam pekerjaaan untuk menyambung hidupnya dan sang suami. Namun sang suami tetap saya bermalas – malasan membuat sang istri lelah dengan kelakuan sang suaminya. Suatu hari dua orang datang kerumahnhya mencari dukun sakti. Sang istri memanfaatkan situasinya dan menyebut bahwa suaminya adalah dukun sakti yang sedang dicari oleh dua orang tersebut. Suami yang dianggap dukun sakti itu mau tidak mau segera dibawa kerumah majikannya dan diminta untuk menyembuhkan anak dari majikannya.
Bagi sebagian orang ketika mendengar judulnya saja akan berpikir bahwa pementasan ini akan berbau mistis, namun tidak menutup kemungkinan ada sesuatu yang lain disana. Dalam naskah dibuat adegan demi adegan yang dibuat untuk menarik perhatian penonton yang sebagaian besar anak muda. Didukung dengan artistik yang digarap sendiri oleh Teater Lima Wajah, drama “ Dukun – dukunan “ ini akan dipentaskan Pada 31 Januari 2019 di Aula Prof. Soemitro Djojohadikusumo, UKRI dan 3 Februari di Gedung Kesenian Rumentang Siang, Bandung.
Nah itu dia sedikit bocoran tentang naskah Dukun – dukunan adaptasi Puthut Buchori dari naskah “ Dokter Gadungan “ karya Moliere. Sahabat UKRI segera catat tanggal diatas dan jangan sampai kehabisan tiket untuk menyaksikan pementasan drama Dukun – dukunan dari TLW ini. (SHR)