

UKRI – Drama Dukun-dukunan Teater Lima Wajah (TLW) dipentaskan kembali setelah pentas pertamanya di kampus UKRI pada 31 Januari 2019, pentas kali keduanya digelar di Gedung Kesenian Rumentang Siang, Kota Bandung, Minggu (3/2/2019) kemarin.
Pementasan dalam rangka resital para peserta Study Teater Lima Wajah (STIA) ini dibanjiri oleh ratusan penonton yang dibagi menjadi 2 sesi, sesi pertama pukul 10.00 dan sesi kedua pukul 13.00. Penonton yang hadir didominasi oleh para siswa-siswa SMKN 7 Bandung.
Kami dari Teater Lima Wajah mengucapkan “Hatur Nuhun” (terima kasih) yang diucapkan bersama oleh seluruh aktor ini menjadi penutup pementasan sesi kedua yang kemudian dibalas oleh tepuk tangan meriah dari semua orang yang berada di Gedung Kesenian Rumentang Siang ini menambah sukacita para peserta STIA, semua peserta mengucurkan air mata bahagianya dan saling memeluk satu sama lain.
Beberapa guru dan siswa SMKN 7 Bandung memberikan komentar positif, baik itu dari segi pemeranan, komedi, dan alur cerita yang disajikan dalam pementasan ini.
Rektor UKRI yang ikut menyaksikan pementasan sesi pertama memberikan komentarnya, Ia mengatakan “Berkembangnya TLW ini akan meningkatkan bakat-bakat mahasiswa yang ada di UKRI”, katanya.
Selesai pementasan, para peserta STIA ini disematkan pin oleh badan pengurus TLW sebagai tanda diterima menjadi Anggota TLW setelah melalui proses selama 4 bulan. Ketua TLW Maulana Yusup menyambut para anggota dengan ucapan selamat datang di keluarga Teater Lima Wajah, ia juga berpesan kepada para anggota baru
agar bisa belajar berproses di TLW, pementasan ini bukan akhir dari segalanya melainkan awal dari proses kalian sebagai anggota di TLW, jangan pernah merasa puas dengan tepuk tangan penonton atau pementasan karena sejatinya di TLW bukan hanya untuk itu. Jelasnya.
Selepas disematkan pin, para anggota baru angkatan 2018 ini disambut hangat oleh para kakak tingkatnya yang sudah lebih dulu menjadi bagian dari TLW, para anggota lama terlihat terharu dan bangga karena bertambahnya anggota di TLW yang otomatis menjadi keluarga mereka. (SHR)